Trollface / Problem? / Coolface  - Rage Face Comics
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

berpikir positif

Hidup seringkali berjalan tidak seperti yang direncanakan. Kenyataan yang acap berbeda dari harapan, dan perlakuan orang-orang di sekitar kerap tak parallel dengan kebaikan yang telah kita tebar. Dalam situasi seperti itu, kebanyakan manusia cenderung mengikuti intuisi negatifnya; berburuk sangka, manyalahkan keadaan dan berkeluh kesah. Seperti disinyalir dalam Alquran, “sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah.” (QS Al-Ma’arij [70]:19). Namun, isalam menuntun manusia untuk melawan intuisi negatif semacam itu. Salah satu solusinya adalah dengan mengembangkan tradisi berpikir positif. Paling tidak, ada tiga hikmah yang bias dipetik dari berpikir positif. PErtama, bahwa ternyata orang lain tidak seburuk yang kita kira. Contoh terbaik dalam konteks ini adalah kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa AS. Nabi Khidir mau menerima Nabi Musa sebagai muriod negan syarat tidak terburu-buru berbusruk sangka selama bersamanya. “tapi aku yakin kamu tidak akan bias menahan diri,” ujar Nabi khidhir. Ternyata benar setiap kali NAbi Khidir melakonkan hikmah demi hikmah yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, tak sekalipun Nabi Musa mampu bersabar untuk tidak berprasangka buruk. (QS Al-kahfi [18]:60-82). Kisah nurani sejatinya mengingatkan hendak mengingatkan bahwa berburuk sangka cenderung mengakibatkan blunder. Setiap orang hanya bisa melihat apa yang tampak dari orang lain, tanpa tahu niat baik darinya. Kedua, berpikir positif dapat menyelamatkan hati dan hidup kita. Sebab, hati yang bersih adalah hati yang tidak menyimpan kebencian. Hati yang tentram adal;ah hati yang tidak menyimpan Apriori terhadap orang lain. Dalam ungkapan yang sangat menggugah, seorang sufi mengatakan, “yang paling penting adalah bagaimana kita selalu baik kepada semua orang. Kalau kemudia ada yang tidak baik kepada kita, itu bukan urusan kita, tetapi urusan orang itu dengan Allah SWT.” Ketiga, berpikir positif bisa membuat hidup kita lebih legowo, karena sebenarnya Allah SWT sering menyiapkan rencana-rencana yang mengejutkan hambaNya, misalnya Umar bin Khatab RA ketika dirundung kegalauan karena Abu Bakar Dan UTsman bin Affan RA menolak menikahi putrinya, Hafshah RA yang baru menjanda. (HR bukhari). Dalam kegalauan itu, umar mengadu kepada Rasulullah SAW. Maka beliau menuntun Umar agar selalu berpikir positif dan mendoakan, “semoga Allah akan menentukan pasangan bagi Hafshah, yang lebig baik dari Utsman:serta menentukan pasngan bagi Utsman yang lebih baik dari Hafshah.” Ternyata, tak lama setelah itu, Allah menakdirkan Utsman menikah dengan putrid Rasulullah. Dan kemudian Rasulullah sendiri menikahi Hafshah. sumber republika

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar